ayah..
kau tau lelaki yang paling aku cintai,
yang paling aku kagumi,
dan menjadi idola hidupku di nyata..
ayah..
kali ini aku menulis disini
aku tau kau tak mungkin membacanya, karena engkau gaptek nggak pernah update
bahkan jika aku tulis tanganpun aku takkan berani memberikannya padamu
ayah.. maafkan aku
maafkan anak gadismu ini,
yang sampai sekarang masih melajang, masih sendiri
aku tau kau kamu pasti kawatir kan yah?
aku juga kawatir yah,, takut..
ayah..
akupun tak pernah tinggal diam,
aku selalu berdoa, minta sama Allah menantu terbaik
dan dengan keyakinan itu aku masih menunggu yang terbaik ayah..
hingga sejak kemarin kau berikan aku tawaran
seorang yang agamanya lurus..
tapi ayah..
anakmu belum bisa selurus itu
belum bisa setawakal ayah.. apalagi urusan rejeki
ayah..
aku hanya ingin memberikanmu menantu yang sholeh
yang baik akhlaknya, juga bertanggungjawab
dan benar-benar melepaskanku tanpa engkau pusing
tanpa engkau masih memegangku atau memberikan yang selama ini ada
ayah..
percayalah akan ada yang datang padaku
yang sesuai keinginanmu juga inginku
akupun tak sabar menunggunya ayah.. sama sepertimu
tapi tenanglah dulu.. aku akan berusaha lebih keras lagi
maaafkan anak gadismu ini yang terlalu cerdik hingga belum melangkah sudah lari duluan
dengan alasan yang jelas.
doakan saja terus ayah,
jika memang untukku aku yakin dia yang terbaik
yang aku dan ayah akan menyukainya
Purbalingga, 27 Sept 2017
Rabu, 27 September 2017
Sabtu, 09 September 2017
Stagnan
Bertahun-tahun bukan hal mudah
Berharap tentang mu, sederhana..
Yang lebih menyakitkan,
Aku tak bisa berbuat apa-apa
Harus berbuat apa?
Memandangmu saja tak mampu
Iya memandangmu juga dari layar
Bertemu juga tak pernah..
Aku hanya perempuan
Emansipasi? Lupakan
Silahkan setara di bagian pekerjaan
Tapi urusan hati?
Tidak, tidak akan pernah
Jumat, 08 September 2017
Buyar..
dia berada jauh disana dan aku dirumah,
memandang kagum pada dirinya dalam layar hape...
lagi-lagi kamu, yang kukagumi dalam kesederhanaan
yang sederhanamu pernah menggoyahkan hatiku, 3 tahun silam
sudah tentu kukubur jauh ke dalam, bahkan mungkin tlah ku buang
karena ku tau, sederhanamu terlalu istimewa untukku
tak pernah bermimpi aku bisa sebanding denganmu..
iya, sederhanamu..
bersamaan hilangnya kamu dari media.saat ini,
tahulah aku pun membuang semuanya,
namun pada akhirnya, 1 emot membuyarkan semua
iya yang dihatiku buyar..
apa yang selama ini tlah tiada kembali muncul..
bahkan sempat bercakap di sosial lainnya..
kalo boleh kuminta,
jika pada akhirnya akan pergi, pergilah sekarang
kasihani aku yang sudah memendam semuanya, jika harus buyar lagi
cukup diam tak perlu bersapa, yang hanya membuat aku terlonjak bahagia
bergetar tak terkira
namun akhirnya aku kembali sadar
sederhanamu, cukuplah.. aku tak pantas
biar saja jika saatnya nanti kublokir saja semua
bahkan memandangmu pun kali ini bahkan tak tega
aku tak mau patah hati lagi sebenarnya
patah hati tanpa kucoba, atau apalah..
besok, kau kembali baik kan, wahai hati?
Langganan:
Komentar (Atom)